Senin, 25 Juli 2011

Perih ku selongsor plasma auramu
Rasa itu benar-benar sibak rasa hatiku
Saat tau sinar itu bukan untukku
Meski ku guncang sangsekerta tak berbetuk itu

Sebuah kesakralan telah menerpurukkan aku
Sesak...
Udara tak perduli...
Nanar menggeliat memuja kehampaan
Hanya duduk menyesali kodrat
Cinta takkan datang kali ini
Mungkin pelepah asa telah terluka

Tapi...
Mengapa dinasti kasih masih berdiri...
Hingga senja telah benamkan semua
Aku masih tersenyum polos

1 komentar:

[fbcdn] mengatakan...

perih yang berlahan menjadi sebuah asa yg tak pernah pupus ^_^

well be support you

Posting Komentar