Selasa, 26 Juli 2011

Jejak Langkah Yang Tertinggal

Sepercik dilema buyar dalam hatiku
Sampai kapan semua kembali nyata
Bayangan yang samar-samar itu selalu ganggu tidurku
Wajah yang tak asing lagi, berteriak dalam pekatnya dinding kamarku

Mengapa harus kamu?
Layaknya intan di hamparan pasir
Sangat...Berharga

Galau pula hati ini terasa
Jikala diserang serdadu fikiran yang tak lazim
Andai saja kamu tau
Ada yang kutinggalkan dalam setiap perjumpaan kita
Tiap detik yang kuhabiskan denganmu...
Tiap derai tawa dari mulutmu..

Kadang kuingin kau rasakan tiap jejak yang kutekankan dalam hatimu
Tapi rasanya "Imposible", sure you'll think it just like kidding..
Tapi apapun yang ada dalam hatimu
Aku cuma ingin tau satu hal...
"Ada aku gak sih di hati kamu??"

Jiwa ini meronta sambil menengadahkan kepalanya ke bulan dan berteriak
"Dimana hatimu saat ini?!"
Cukup masuk akal jika pernyataan ini kujadikan alasan kenapa aku memilihmu
Karna kesempurnaan kaum yg tersirat dari wajah dan hatimu

Kerangka Yang Rapuh

Saat ini aku tepat berada di titik terlemah
Bagai sebuah ranting kering
Seonggok jerami yang lembab
Hampir tak berguna

Kadang terbesit rasa sengsara dijiwa
Mata ini hampir buram oleh lelah
Namun jiwa masih ingin perjuangkan segalanya

Lelah...
Kemanapun aku mencari secercah harapan
Selalu tersapu badai asa yang kelam

Kaki ini...
Hanya kaki ini yang setia membantu
Membantu jiwa yang kehilangan arah
Meski kadang lelah mendera
Namun tak goyahkan langkahnya

Saat ini boleh dibilang
Aku bagai sehelai kertas kusam yang tak berguna
Melayang tertiup angin
tanpa tau kemana arahnya

Senin, 25 Juli 2011

Perih ku selongsor plasma auramu
Rasa itu benar-benar sibak rasa hatiku
Saat tau sinar itu bukan untukku
Meski ku guncang sangsekerta tak berbetuk itu

Sebuah kesakralan telah menerpurukkan aku
Sesak...
Udara tak perduli...
Nanar menggeliat memuja kehampaan
Hanya duduk menyesali kodrat
Cinta takkan datang kali ini
Mungkin pelepah asa telah terluka

Tapi...
Mengapa dinasti kasih masih berdiri...
Hingga senja telah benamkan semua
Aku masih tersenyum polos

Minggu, 24 Juli 2011

Hanya Kau

Sepatutnya hati ini bukan untukmu
Jerat...
Jerat lagi aku letih
Dimana aku labuhkan hati saat ini
Tertuju di titik tengah yang dangkal

Kau pun menyelam entah kemana
Dimana prahara membuat pasrah
Sembari menyulam jerami
Kupikirkan isi relung hati

Andai benar harapan itu ada
Biar kucoba redamkan asa

Saat huruf-huruf mati itu mendekap
Aku bagai terbius simetri-simetri
Yang terbang bagaikan embun
Saat aku sadari
Adanya dirimu di hati ini

;;